RUANG
LINGKUP ,METODE-METODE,DAN PEMBAGIAN FILSAFAT
A.Ruang
Lingkup Filsafat
Adapun menurut
pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat :
Ø Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya
dan metode-metodenya.
Ø Tentang ada dan tidak ada.
Ø Tentang alam, dunia dan seisinya.
Ø Menentukan apa yang baik dan apa yang
buruk.
Ø Hakikat manusia dan hubungannya dengan
sesama makhluk lainnya.
Ø Tuhan tidak dikecualikan.
B.
Metode dalam Filsafat
Adapun metode
filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya
sebagai berikut:
a. Perenungan (Contemplative)
Merenung adalah
memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak langsung
dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan
sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu
memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan
sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun..
b. Deductive
Filsafat
menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki.
Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi, selain
melengkapi.
Filsafat
melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya perkembangan berfikir seorang
pribadi, melalui proses :
1. Tingkat indra
2. Tingkat ilmiah (rasional kritis,
objektif, sistematis)
3. Tingkat filosofis (reflective
thinking)
4. Tingkat
religius
c.. Metode historis/ sejarah
Metode ini baik
karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya.
Akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan
kesalahpahaman.
d.. Metode Ikhtisar
Metode ini
membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban.
e. Metode Sistematis
Metode ini
mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena
kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari
akibat-akibatnya
f. Metode Kombinasi
Metode ini
adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas
dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi
setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya
C.
Pembagian Filsafat
Dalam eksistensinya Pembagian
filsafat mempunyai beberapa bagian atau cabang yaitu :
1.Logika,
filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.
2.Metafisika,
filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang bersifat
transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.
3.Etika,
filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.
4.Estetika,
filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek.
5.Epistimologi,
filsafat tentang ilmu pengetahuan.
6.Filsafat-filsafat
khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa, filsafat kesenian, filsafat teknik,
filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat
pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.
D.TEORI-TEORI
KEBENARAN
Kebenaran adalah
satu nilai utama di dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai yang menjadi
fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
A. Pengertian Kebenaran dan
Tingkatannya
Berdasarkan scope potensi subjek, maka
susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1.Tingkatan
kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang
dialami manusia
2.Tingkatan ilmiah,
pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula
dengan rasio
3.Tingkat
filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu
semakin tinggi nilainya
4.Tingkatan
religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati
oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
Manusia selalu
mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya
terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan
pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan
mengalami pertentangan batin, konflik psikologis..
B. Teori-Teori Kebenaran Menurut
Filsafat
Ø Teori Corespondence : menerangkan bahwa
kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian
antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang
dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Ø Teori Consistency : Teori ini merupakan
suatu usaha pengujian atas arti kebenaran.
Ø Teori Pragmatisme :Paragmatisme menguji
kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau
medote problem solving dari dalam pengajaran.
Ø Teori Kebenaran Religius : Kebenaran tak
cukup hanya diukur dengan rasio dan kemauan individu. Kebenaran bersifat
objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini
secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui
wahyu
Jenis-jenis
Kebenaran :
Ø Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan
pengetahuan)
Ø Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu
yang ada/ diadakan)
Ø Kebenaran semantis (berkaitan dengan
bahasa dan tutur kata)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar