Codehill

Rabu, 13 Februari 2013

RUANG LINGKUP ,METODE DAN PEMBAGIAN FILSAFAT_


RUANG LINGKUP ,METODE-METODE,DAN PEMBAGIAN FILSAFAT
A.Ruang Lingkup Filsafat
Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat :
Ø  Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
Ø  Tentang ada dan tidak ada.
Ø  Tentang alam, dunia dan seisinya.
Ø  Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
Ø  Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
Ø  Tuhan tidak dikecualikan.

B. Metode dalam Filsafat
Adapun metode filsafat sebagai disiplin ilmu dan pendidikan mempunyai metode tertentu diantaranya sebagai berikut:
a. Perenungan (Contemplative)
Merenung adalah memikirkan sesuatu atau segala sesuatu, tanpa keharusan adanya kontak langsung dengan objeknya, misalnya makna hidup, kebenaran, keadilan, keindahan dan sebagainya. Merenung adalah suatu cara yang sesuai dengan watak filsafat, yaitu memikirkan segalah sesuatu sedalam-dalamnya, dalam keadaan tenang hening dan sungguh-sungguh dalam kesendirian atau kapan dan dimanapun..
b. Deductive
Filsafat menggunakan metode deduktif karena filsafat berusaha mencari kebenaran hakiki. Sebenarnya filsafat menggunakan semua metode agar saling komplimentasi, selain melengkapi.
Filsafat melahirkan ilmu pengetahuan, tetapi sebaliknya perkembangan berfikir seorang pribadi, melalui proses :
1. Tingkat indra
2. Tingkat ilmiah (rasional kritis, objektif, sistematis)
3. Tingkat filosofis (reflective thinking)
4. Tingkat religius                            

c.. Metode historis/ sejarah
Metode ini baik karena dengan demikian pertumbuhan filsafat itu dapat diikuti dari jumlahnya. Akan tetapi harus agak panjang untuk penulaannya dan bisa menimbulkan kesalahpahaman.
d.. Metode Ikhtisar
Metode ini membentuk soal-soal yang dibicarakan dalam filsafat dan menguraikan jawaban.
e. Metode Sistematis
Metode ini mencari arti serta maksud dari kodrat manusia yaitu bagaimana manusia karena kodratnya akan penyelidikan yang biasanya disebut filsafat itu lalu dicari akibat-akibatnya
f. Metode Kombinasi
Metode ini adalah kombinasi dari cara-cara tersebut yaitu sistematis, tetapi tidak lepas dari sejarah dan dengan memperhatikan soal-soal terpenting yang timbul bagi setiap manusia yang hidup sadar dan mampu menggunakan pikirannya

C. Pembagian Filsafat
Dalam eksistensinya Pembagian filsafat mempunyai beberapa bagian atau cabang yaitu :
1.Logika, filsafat tentang pikiran dan cara berpikir benar atau salah.
2.Metafisika, filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika dan hakikat yang bersifat transcendental yaitu di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia.
3.Etika, filsafat tentang pola tingkah laku yang baik dan yang buruk.
4.Estetika, filsafat tentang pola cita rasa atau kreasi yang indah dan yang jelek.
5.Epistimologi, filsafat tentang ilmu pengetahuan.
6.Filsafat-filsafat khususnya lainnya, yaitu filsafat bahasa, filsafat kesenian, filsafat teknik, filsafat ekonomi, filsafat sejarah, filsafat hukum, filsafat manusia, filsafat pendidikan, filsafat agama, filsafat pekerjaan sosial dan sebagainya.

D.TEORI-TEORI KEBENARAN
Kebenaran adalah satu nilai utama di dalam kehidupan manusia. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan  selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran.
A. Pengertian Kebenaran dan Tingkatannya
        Berdasarkan scope potensi subjek, maka susunan tingkatan kebenaran itu menjadi :
1.Tingkatan kebenaran indera adalah tingakatan yang paling sederhanan dan pertama yang dialami manusia
2.Tingkatan ilmiah, pengalaman-pengalaman yang didasarkan disamping melalui indara, diolah pula dengan rasio

3.Tingkat filosofis,rasio dan pikir murni, renungan yang mendalam mengolah kebenaran itu semakin tinggi nilainya
4.Tingkatan religius, kebenaran mutlak yang bersumber dari Tuhan yang Maha Esa dan dihayati oleh kepribadian dengan integritas dengan iman dan kepercayaan
Manusia selalu mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik psikologis..
B. Teori-Teori Kebenaran Menurut Filsafat
Ø  Teori Corespondence : menerangkan bahwa kebenaran atau sesuatu kedaan benar itu terbukti benar bila ada kesesuaian antara arti yang dimaksud suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju/ dimaksud oleh pernyataan atau pendapat tersebut.
Ø  Teori Consistency : Teori ini merupakan suatu usaha pengujian atas arti kebenaran.
Ø  Teori Pragmatisme :Paragmatisme menguji kebenaran dalam praktek yang dikenal apra pendidik sebagai metode project atau medote problem solving dari dalam pengajaran.
Ø  Teori Kebenaran Religius : Kebenaran tak cukup hanya diukur dengan rasio dan kemauan individu. Kebenaran bersifat objective, universal,berlaku bagi seluruh umat manusia, karena kebenaran ini secara antalogis dan oxiologis bersumber dari Tuhan yang disampaikan melalui wahyu
Jenis-jenis Kebenaran :
Ø  Kebenaran Epistemologi (berkaitan dengan pengetahuan)
Ø   Kebenaran ontologis (berkaitan dengan sesuatu yang ada/ diadakan)
Ø  Kebenaran semantis (berkaitan dengan bahasa dan tutur kata)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar